Catatan ku..Izinkan Dosamu Berbicara..
Bersama mengenali CINTA & Keadilan Allah melalui rantaian dosa..
Saya percaya..ketika saya diciptakan..Allah telah menetapkan setiap inci hidup saya dengan pelbagai ketetapan yang saya sendiri tidak boleh pertikaikan, malah saya sendiri tidak tahu bagaimana kesudahannya…sebagai manusia biasa, saya tidak pernah terlepas daripada bertanya kepada Allah…” YA ALLAH, KENAPA ENGKAU TIDAK JADIKAN AKU SEPERTI ORANG LAIN YANG MUDAH MENDAPAT KEJAYAAN..tanpa usaha seberat yang saya lakukan..orang lain mampu mengecapi kebahagiaan, tanpa penderitaan mereka meraih keuntungan…tanpa ketaatan kepada-Mu mereka Engkau limpahkan rezeki yang mencurah – curah…tapi mengapa Engkau jadikan aku Berjaya selepas sejuta payah..mengapa bahagia itu datang ketika derita sudah terlalu memamah jiwa..malah hampir saja berputus asa..saya taat kepada-Mu ya Allah…tapi kenapa begitu sukar Engkau menghamparkan jalan – jalan mulus untuk saya kecapi segala yang dihajatkan….saya tidak pernah meminta lebih daripada apa yang saya perlukan …jauh sekali berniat melanggar hukum-Mu..tapi kenapa mereka yang setiap saat melaggar larangan-Mu dengan mudah Engkau bukakan pintu – pintu rezeki-Mu buat mereka….apa sebenarnya maksud-Mu ya Allah…kenapa Engkau jadikan pertentangan ini suatu ketetapan…lalu adil-Mu di mana ya Allah…..??? ”
Beristighfarlah….
Astaghfirullah hal azim..astaghfirullah hal azim..astaghfirullah hal azim…teruskan beristighfar sehingga anda habis membaca catatan ini…percayalah dihujung bacaan ini nanti…anda akan malu untuk berhenti beristighfar….YA ALLAH AMPUNI DOSAKU…TOLONG AMPUNI DOSAKU….
Mari kembali ke dalam diri…
Mencari keadilan Allah dengan melihat ke dalam diri sendiri akan mendekatkan kita kepada rasa malu terhadap kemurahan serta kasih sayang Allah yang tidak pernah putus – putus…malah menekan jiwa kita atas dosa yang dilempiaskan tanpa rasa malu kepada Allah yang menyaksikan…cuba sama – sama kita merenung sesaat yang lalu…pengabdian apakah yang telah kita buktikan kepada Allah…dan apa pula jenis maksiat dan dosa yang kita lakukan tanpa rasa segan silu walau sedikit pun….mari renung ke dalam diri…sesuap rezeki yang dimamah sedetik yang lalu..apakah telah diucap syukur kepada Allah…lihat ke dalam diri..di situ ada cinta Allah yang tidak pernah putus menghampar rezeki dalam lalai maksiat yang kita lakukan….renung ke dalam diri…sehela nafas buat kita bernyawa..dihirup tanpa syukur..malah dinikmati sambil melakukan maksiat dan dosa kepada Allah..ketika ini masih enggankah kita mengaku kepada Allah…KITA LAH MAKHLUK ALLAH YANG TIDAK TAHU MALU DAN TIDAK TAHU BERSYUKUR.?? Sejauh hidup anda dan saya kini..sekerap mana kita menjerit ke dalam sanubari kita mengakui dosa yang dilakukan tanpa memohon ampun kepada Allah…malah kita terus mengeluh dan mengeluh….
Adakah segala ketentuan Allah itu punya makna..???
Apakah Allah menciptakan Syurga dan Neraka itu sekadar suka – suka…apakah Allah menciptakan kelemahan dan kekuatan itu tanpa alasan..apakah Allah menciptakan dosa dan pahala hanya untuk membuak rasa takut di jiwa manusia makhluk ciptaan-Nya…??? Untuk apa cinta..dan untuk apa Allah wujudkan benci…mengapa ada malaikat dan apa tujuan iblis dan syaitan diciptakan…kenapa Allah TIDAK terus ciptakan syurga tanpa neraka..menciptakan syukur tanpa kufur…agar semua manusia jadi umat yang patuh….persoalannya..semudah itukah untuk menjadi hamba Allah yang berkualiti di sisi-Nya.. “JANGANLAH DIKALANGAN KAMU MENGAKU BERIMAN SEBELUM DIUJI”..Kita cenderung untuk bermegah dengan sedikit ibadah yang dilakukan dengan riak..kita malah kelihatan bodoh melakukan penyembahan terhadap Allah yang dianggap hebat di mata manusia tetapi hakikatnya BOHONG di sisi Allah…aduh!!!!...betapa sakitnya ibadah yang dipandang DUSTA oleh Allah…lalu apa lagi yang tinggal untuk dipersembahkan kepada Allah sebagai bukti kecintaan dan pengabdian yang sesungguhnya kepada Allah….hari-hari kita membohongi Allah..malah detik demi detik kita dengan senang hati berbohong di hadapan Allah..berperilaku alim tetapi munafik..menipu diri sendiri..kononya ketaatan tapi hakikatnya..khianat…memperlihatkan raut wajah yang ikhlas lagi murni tapi di hati tidak lain hanya mengharapkan pujian..seolah – olah pujian itu akan membuatnya mulia dan lebih berharga…masih lagikah kita menganggap bahawa kita telah melakukan ketaatan yang sesungguhnya..sehingga tidak malu mempersoalkan keadilan Allah…inikah yang kita balas atas nikmat Allah sejauh usia kita kini…lalu kenapa sehingga di saat ini saya dan anda masih mempertikaikan keadilan Allah…Teruskan beristghfar..saya akan bongkarkan kesombongan kita bersama…biarkan Allah menyaksikan..sebagaimana Allah menyaksikan dosa yang kita lakukan selama ini tanpa sedar..agar kita tahu..dimana sebenarnya keadilan Allah yang setiap saat kita pertikaikan…
Derita itu tanda Allah sedang berbicara dengan mu…
Seringkali kita berdoa menghadapkan pengharapan agar Allah melepaskan atau meringankan derita yang sedang dialami..Cuba bayangkan sekiranya derita itu tidak diciptakan oleh Allah…tanya sejujurnya pada diri anda sendiri…”ADAKAH SAYA AKAN BERDOA JIKA TIDAK SEDANG DALAM KESUSAHAN..?”..mari kita Tanya diri..seberapa lama kita berada di atas tikar sejadah hanya untuk menyatakan syukur atas nikmat Allah selama ini..sehingga kini..???...ataukah kita hanya lebih lama di atas tikar sejadah apabila kita mengadu kepada Allah atas derita yang dihadapi…hinggakan kita menangis memohon pada Allah agar dicabut derita yang dianggap membebankan…sehingga pada satu tahap..kita akan menangisi derita itu walaupun di luar solat…jujur..kita akan lebih lama menangis di hadapan Allah bila mengalami derita berbanding ketika kita senang…cukup hanya dengan doa yang ringkas lagi tidak khusyuk…lihatlah betapa hipokritnya kita…masih lagikah kita berani mengatakan bahawa Allah tidak adil…???...mungkin..jika kita diberi peluang oleh Allah untuk mendengar terus kata – kata Allah atas sikap kita…boleh saja Allah mengatakan..”WAHAI MANUSIA..DARI BAHAGIAN MANA NIKMAT-KU LAGI YANG HENDAK KAMU DUSTAKAN…???”…sekecil payah..sejuta tangis kita hadapkan kepada Allah..namun sejuta Nikmat..secebis syukur begitu perit untuk kita ucapkan di hadapan Allah…kenapa kita bersikap begini…apakah susah mengucapkan…“ALHAMDULILLAH…SEGALA PUJI BAGI-MU YA ALLAH..Engkau memberi aku nikmat sekian banyaknya…walau derita datang silih berganti…namun nikmat yang Engkau beri jauh lebih punya makna..dan derita yang Engkau hadirkan lebih mendekatkan daku pada-Mu”…kenapa kita tidak menghadapkan diri dan jiwa kita kepada Allah..lalu ucapkan.. “YA ALLAH..ANDAI NIKMAT ITU MEMBUATKAN AKU LALAI DARIPADA MENGINGAT-MU, MAKA ENGKAU CABUTLAH NIKMAT ITU KERANA ENGKAU TELAH CUKUP BUAT-KU..”..mengaku atau tidak..saya amat yakin anda dan saya jauh mengharapkan pahala ketika beribadah dan bukannya `CINTA ALLAH SEMATA – MATA”…seolah – olah tidak cukup lagi nikmat yang Allah beri selama ini…APAKAH SALAH MELAKUKAN IBADAH HANYA UNTUK MENCAPAI REDHA ALLAH…malah kita mula menghitung-hitung amalan..dan kemudian bangga…serta tidak segan mendabik dada..keluar daripada rumah laksana seorang alim yang tiada dosa…umpama seorang wali tanpa maksiat..yang dalam keadaan tidak sedar hatinya riak..dan telinganya liar mencari – cari pujian orang di sekitarnya..sehingga lupa menyingkap dosa – dosa yang dikerjakan melebihi amalan..JAUH SEKALI UNTUK BERSYUKUR..sekali lagi..APAKAH ANDA MASIH KURANG MALU MEMPERTIKAIKAN KEADILAN ALLAH..???...MASIH ADAKAH LAGI NIKMAT ALLAH YANG HENDAK KITA DUSTAKAN..???
(MienzMaWa80..)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan