“Ya Robbi, Engkau telah memenangkan Iblis atasku sehingga saya tidak dapat mengelakkan diri dari padanya kecuali dengan pertolongan-Mu. Firman Allah: Tidak lahir anak keturunanmu melainkan telah saya datangkan kepadanya yang menjaganya dari tipu daya Iblis, dan dari jin – jin yang jahat. Adam berkata: Tambahkan bagiku. Jawab Allah: Saya beri pahala setiap hasanat sepuluh kali lipat ganda dan ada harapan ditambah, sedang kejahatan satu lawan satu, dan ada harapan dihapus. Adam berkata: Tambahkan bagiku. Firman Allah: Taubat tetap diterima selama roh dikandung badan. Adam berkata: Tambahkan bagiku. Firman Allah: Qul ya ibadziyal ladzina asrafu ala anfusihim lataq nathu min rahmatillahi innallaha yagh firuzdzunuba jami’a, in nahu hauwal ghafururrahiem. ( Katakanlah: Hai hambaku yang telah memboros dari menggunakan masa hidup untuk amal yang tidak berguna ), kamu jangan putus harapan dari rahmat Allah sungguh Allah dapat mengampunkan semua dosa, sungguh Allah Maha pengampun lagi Penyayang )”
“Seorang Hakiem ditanya : Apakah ada tanda bahwa taubat itu telah diterima ? Jawabnya : Ya. Ada empat tanda alamatnya:
1. Menjauhi kawan- kawan yang tidak baik, dan bersahabat dengan orang – orang soleh.
2. Menghentikan maksiat dan rajin melakukan taat kepada Allah
3. Hilang rasa kesenangan kepada dunia dari hatinya, dan ingat selalu kesusahan akhirat
4. Percaya pada jaminan Allah dalam soal rezki, lalu ia sibuk mengerjakan perintah Allah. Maka bila terdapat semua sifat itu ia termasuk pada ayat : Innallaha yuhibbutawwabina wa yuhibbul metathahirin ( Sesungguhnya Allah kasih pada orang yang taubat dan kasih kepada orang yang suka bersuci ).
Kemudian ia berhak dari orang – orang empat macam:
1. Mereka cinta kepadanya, kerana Allah telah cinta kepadanya.
2. Mereka akan memeliharanya dengan selalu mendoakannya.
3. Mereka lupa terhadap dosa-dosanya yang lalu ke atas diri mereka
4. Mereka selalu mendekat dan membantu serta mendekatinya.”
“Siapa yang mengejek seseorang mu’min kerana dosa, maka ia bagaikan yang mengerjakannya, dan layak bila Allah menjerumuskannya ke dalam dosa itu. Dan siapa yang mengejek orang mu’min kerana suatu dosa, maka ia tidak akan keluar dari dunia sehingga melakukan dosa itu dan terbuka rahsianya di muka umum, sehingga merasakan malunya.”
Tiada ulasan:
Catat Ulasan